KENDARI – Dalam rangka menjaga eksistensi Bangsa Indonesia di masa mendatang, anggota Komisi II DPR RI Dapil Sultra, Hugua kian intens melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada masyarakat, khususnya bagi kaum milenial yang akan menjadi generasi penerus bangsa.
Bertepatan dengan hari lahirnya pancasila, politisi PDIP itu kembali melakukan talk show empat pilar kebangsaan yang dihadiri ratusan mahasiswa di Kendari, Selasa (1/6/2021) di Aula X-Bro Garden.
Selain Hugua, nampak juga akademisi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Najib Husain yang didaulat sebagai narasumber dalam talk show tersebut.
Dalam paparannya, mantan Bupati Wakatobi dua periode ini memotivasi para kaum muda alias milenial dengan semangat Pancasila.
Hugua menyampaikan, bahwa nilai-nilai Pancasila lebih kepada sikap dan prilaku.
“Jadi, Pancasila itu lebih kepada membangun jiwa bukan raganya,” ucapnya.
Menurutnya, di usia 20 tahun saat ini, generasi penerus bangsa sangat minim pemahaman idelogi bangsa, karena pancasila hampir tak lagi diajarkan di bangku sekolah, kalau pun diajarkan tak menjadi mata pelajaran mayor. Oleh karena itu, Bangsa Indonesia harus lebih keras lagi dalam memasyarakatkan ideologi negara.
“Kalau generasi kita lemah dengan pemahaman nilaia-nila empat pilar kebangsaan, maka sangat bisa dipastikan, eksistensi Indonesia di masa mendatang dalam keadaan darurat alias terancam,” jelasnya.
Menurutnya lagi, dalam memasyaratkan Pancasila, seharusnya tak lagi menggunakan pola doktrin tapi lebih pada pola implementasi terkait hadirnya pancasila di berbagai sendi kehidupan.
Hugua menambahkan, Pancasila hendaknya bisa mengatur layak atau tidaknya seseorang berinteraksi dan dihargai di mana pun berada.
“Pancasila sebetulnya implementasi dari nilai-nilai kearifan di masyarakat,” ujarnya.
Terkait maraknya provokasi dan adu domba yang dilempar di berabagi platform media sosial, dengan tujuan untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa, maka sudah bisa dipastikan pelakunya tidak memahami nilai-nilai Pancasila.
“Pancasila itu ajarannya bahagia, sejahtera, damai, adil, toleransi, bhineka tunggal ika dan berbagai hal positif lainnya,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, akademisi UHO Kendari, Najib Husain mengungkapkan, empat pilar kebangsaan ini sangat penting untuk terus disosialisasikan, agar nilai-nilainya bisa mengakar dalam sanubari masyarakat Indonesia, apalagi kepada para generasi penerus bangsa.
Najib juga menyarankan, agar metode penyampaian empat pilar kebangsaan dilakukan dengan pendekatan yang lebih inovatif.
“Jangan lagi dilakukan (sosialisasi) dengan cara dogmatis, tetapi bagaimana pendekatan empat pilar kebangsaan ini bisa diterima masyarakat tanla ada unsur paksaan dari pihak mana pun,” ungkap Najib.