Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. R. Siti Zuhro mengatakan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpeluang untuk menjadi partai papan atas pada pemilu 2024 mendatang.
Dengan mempertimbangkan perolehan suaranya yang meningkat pada pemilu lalu, PKS yang inklusif dan membuka diri untuk lintas pemilih akan memperoleh suara yang semakin meningkat pada pemilu nanti.
Zuhro menyatakan, jika PKS mampu mengusung pasangan calon yang menarik dan menjanjikan, maka animo dan antusiasme masyarakat pemilih akan tinggi.
PKS juga dinilainya punya sejumlah kader yang teruji sebagai kepala daerah seperti Ahmad Heryawan (Aher) yang menjabat Gubernur Jawa Barat dua periode dan Salim Segaf Al-Jufri yang merupakan mantan Menteri Sosial Indonesia era Presiden SBY.
“Di internal PKS bisa saja dilakukan konvensi untuk mengetahui secara persis calon yang paling diminati oleh rakyat, calon yang diidolakan. Sebab bila PKS menafikan calon yang tepat yang bisa dijual, maka bisa beresiko terhadap elektoralnya,” tutur Siti Zuhro dalam keterangannya yang dikutip dari fajar.co.id pada Selasa (13/7/2021).
Menurutnya, konstituen PKS perlu ditambah secara signifikan terutama yang berasal dari kelompok swing voters atau pemilih yang kecewa dengan partai-partai lainnya.
Ceruk dukungan yang bisa diambil PKS adalah suara kaum perempuan atau mereka yang terpinggirkan dan merasa kecewa terhadap kondisi dan situasi saat ini yang mereka nilai sangat merugikan.
“Bila PKS mampu mengakomodasi aspirasi mereka, tidak menutup kemungkinan pileg 2024 bisa menempatkan PKS pada posisi ketiga partai dengan perolehan suara terbesar,” nilainya.
Siti mengatakan, dalam politik itu semuanya serba mungkin dan tidak ada yang absolut. Berdasarkan lima kali pemilu nasional yang digelar sejak 1999 menunjukkan bahwa partai-partai papan atas adalah partai-partai yang memiliki akar tunjang, yaitu yang memiliki basis massa politik yang terukur dan jelas.
“Dengan mengedepankan pada kebutuhan kaum yang marjinal tersebut, bisa jadi membuka peluang bagi PKS untuk mendapatkan dukungan suara yang signifikan. Apalagi belakangan ini jumlah pengangguran dan masyarakat miskin cenderung meningkat karena dampak Covid-19 dan varian barunya,” terang Zuhro.