Bamsoet Layak jadi Presiden? Ini Survei ETOS Indonesia Institute

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo / Dok. DPR RI

Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah mengatakan, pemilihan presiden (pilpres) 2024, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet, dianggap layak menjadi presiden Indonesia dan mampu mengalahkan para kandidat lainnya.

“Nama Bambang Soesatyo menjadi peringkat pertama, disusul mas Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan serta tokoh lainnya yang sudah populer,” ujar Iskandarsyah dalam keterangan persnya berdasarkan hasil survey internal terkait nama-nama yang layak dan diharapkan menjadi pemimpin kelak di 2024 pada perhelatan Pilpres nanti, Selasa (15/9/2021).

“Ini survey internal terbaru kami, memang belum kami publish, karena saya pernah janji dengan kawan-kawan media jadi saya sampaikan dulu point pentingnya sekarang,” lanjutnya.

Dalam survei tersebut, Bamsoet merupakan nama yang paling dominan dipilih responden. “Tokoh kedua Mas AHY dan mas Anies ketiga, kenapa saya tak sebut urutan lainnya?, buat saya tidak terlalu penting, 3 besar adalah angka yang paling pas untuk menilai elektabilitas para calon,” bilangnya.

Bacaan Lainnya

Terpilihnya nama Bamsoet sebagai calon terkuat versi survey ETOS Indonesia Institute kata Iskandaryah, alasannya adalah masyarakat melihat figur Bamsoet adalah tipe pekerja keras yang tidak telalu banyak bicara.

“Kesimpulanya adalah, masyarakat sudah capek dengan statement-statemen pejabat publik, Mas Bamsoet ini dinilai tidak banyak bicara bahkan di media sekalipun,” katanya.

Ketika ditanya apakah mungkin Bamsoet bisa menjadi presiden, mengingat figur dari Golkar yakni Airlangga Hartanto juga kelihatannya ngotot untuk maju?, Iskandar menjawab, “Kalau mas Airlangga mau melakukan konvensi partainya, seperti yang pernah dilakukan ketum-ketum sebelumnya dan dilakukan dengan benar tanpa rekayasa, maka saya pastikan mas Bamsoet yang paling layak disodorkan partai nya untuk menjadi RI 1, tapi kalau sebaliknya saya yakin ini tindakan bunuh diri Mas Airlangga,” jelasnya.

Ketum Partai Golkar kata Dia, harus berpikir objektif, bukan sebaliknya. “Artinya elektabilitas mas Bamsoet jauh diatas eletabilitas Mas Airlangga,” tukasnya.

Dan dalam survei yang Ia lakukan, ETOS Indonesia Institute mengambil sample terhadap 1.000 orang responden dengan margin eror 1,83 persen dan dengan tingkat kepercayaan 97 persen.

“Dari hasil survei ini saya berharap bisa menjadi refrensi kawan-kawan media untuk melihat secara objektif terhadap para kandidat calon presiden ke depan,” pungkasnya.***

Pos terkait