KENDARI – Konsorsium Aktivis Pemerhati Investasi, Hutan, dan Lingkungan (Kapital) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyoroti proyek pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Kendari-Kasipute yang melintasi Kawasan Konservasi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai.
“Saya mencium aroma pelanggaran hukum yang terjadi pada proyek pembangunan SUTT 150kV Kendari-Kasipute, pasalnya proyek infrastruktur kelistrikan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan industri smelter tersebut melintasi Kawasan Konsevasi Taman Nasional Rawa Aopa”, tutur Ketua Kapital Sultra, Yayat Nurcholid di Kendari, Selasa (21/9/2021).
Aktivis HMI Cabang Kendari ini mengatakan bahwa penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan di kawasan hutan lindung dan hutan produksi.
“Berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang kehutanan saya kira jelas, penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan itu hanya boleh di hutan lindung dan hutan produksi, tidak boleh di hutan konservasi, sementara pembangunan SUTT 150kV Kendari-Kasipute ada sekitar 76 menara yang dibangun di dalam kawasan taman nasional,” ungkap Yayat.
“Secara aturan di bidang kehutanan di kawasan konservasi itu tidak boleh ada IPPKH, sehingga seharusnya tidak boleh ada pembangunan SUTT di tengah taman nasional, tapi kenyataannya ada pembangunan, ini kan bahaya, jangan-jangan Kawasan Konservasi sudah berubah fungsi, ini juga tanda tanya besar jangan sampai ada pemalsuan beberapa dokumen perihal lokasi pembangunan”, lanjutnya.
Dirinya berharap agar pemerintah dan instansi yang bertanggungjawab di bidang kehutanan untuk tidak bermain-main dalam menjaga dan memanfaatkan kawasan hutan.
“Olehnya itu kami secara kelembagaan dan saya pribadi selaku mahasiswa kehutanan berharap agar pemerintah ataupun instansi yang bertanggungjawab di bidang kehutanan untuk tidak bermain-main dalam hal pembangunan SUTT dalam kawasan hutan konservasi, jangan terkesan mengesampingkan aspek kelestarian, hutan kita di Sultra ini makin hari luasannya makin berkurang”, tutupnya.