Median: Besarnya Dominasi China Terhadap Indonesia Sehingga Isu PKI Laris

Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu dan membahas sejumlah kerjasama / Net

Direktur Median Rico Marbun dalam acara diskusi virtual NKRI dan Ancaman Komunisme Dalam Dinamika Geopolitik yang diselenggarakan oleh Gelora Talks, Rabu (6/10/2021), memaparkan Isu bangkitnya PKI atau komunis yang setiap tahun muncul pada bulan September hingga awal Oktober disebabkan antara lain hegemoni China di Indonesia dan mesranya hubungan kedua negara.

Rico mengatakan bahwa isu bangkitnya PKI di Indonesia tercatat 46,5 persen publik percaya akan hal itu dan 45 persen yang menyatakan tidak percaya.

Dan 12,3 persen publik menyatakan kehadiran tenaga kerja asing dari China menjadi variabel yang menyebabkan isu PKI dan bangkitnya komunis laris dan menjadi perhatian masyarakat.

Lalu, lanjut Rico, banyak tokoh agama atau ulama yang ditangkap, kemudian Indonesia bergantung vaksin dari China yang mendapat suara responden sebesar 11,8 persen.

Bacaan Lainnya

Selain itu ada juga isu China mencaplok Natuna yang direspon 9,4 persen responden, China menguasai ekonomi Indonesia 9 persen, sejarah tentang komunis itu dikaburkan 6 persen, banyak serangan ke penceramah 5 persen, usaha mengganti Pancasila 4,6 persen, konflik Laut China Selatan 4,5 persen, dan komunis tidak akan pernah mati 1,3 persen.

“Sementara mereka yang tidak percaya sebagian besar itu jawabannya itu homogen mengatakan bahwa komunis itu sebenarnya bagian dari sejarah,” imbuh Rico dikutip dari laman RMOL.

Dari data tersebut, kata Rico, orang yang percaya akan komunis tersebut akan penting untuk didiskusikan. Pasalnya, jawaban publik atas respon kebangkitan komunis di Indonesia ditemukan tiga cara berpikir dari masyarakat Indonesia terkait isu komunisme.

“Cara berpikir pertama adalah mereka yang menganggap adanya hegemoni tiongkok, China di Indonesia, itu dianggap sama paralel dengan komunis gitu,” tutupnya.

Pos terkait