KENDARI – Gubernur Ali Mazi dan Wakil Gubernur Lukman Abunawas (AMAN) menjabarkan program pembangunannya untuk Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi lima pilar yang terdiri dari Sultra Cerdas, Sultra Sehat, Sultra Peduli Kemiskinan, Sultra Beriman dan Berbudaya, serta Sultra Produktif.
Lima pilar ini merupakan program prioritas yang mengejawantahkan pendekatan pembangunan yang diistilahkan pasangan AMAN dengan Gerakan Akselerasi Pembangunan Daratan Lautan (Garbarata).
Pendekatan pembangunan tersebut, diimplementasikan dalam wadah lima pilar. Lima pilar ini mengakomodasi seluruh program prioritas yang diturunkan dari visi misi kepemimpinan AMAN untuk periode 2018-2023. Program tersebut meliputi bidang sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan perekonomian.
Pilar pertama, Sultra Cerdas, meliputi bantuan operasional sekolah, pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan, program pendidikan menengah, program pendidikan luar biasa, pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, sarana, dan prasarana olahraga.
Pilar kedua, Sultra Sehat, meliputi pembangunan rumah sakit jantung dan pembuluh darah, peningkatan mutu dan keamanan pangan, peningkatan ketahanan pangan, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan aak, upaya kesehatan perorangan, pembangungan lingkungan sehat, peningkatan sistem jaminan kesehatan, penanggulangan penyakit tidak menular, imunisasi, dan surveilans kesehatan.
Pilar ketiga, Sultra Peduli Kemiskinan, meliputi program stimulasi pengembangan perumahan masyarakat kurang mampu, peningkatan kesempatan kerja, pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS, bantuan dan jaminan kesejahteraan sosial, peningkatan keberdayaan masyarakat, pengembangan ekonomi pedesaan.
Pilar keempat, Sultra Beriman dan Berbudaya, meliputi pengembangan nilai budaya, pengelolaan kekayaan budaya, pelestarian budaya, penguatan ideologi pancasila dan penguatan karakter bangsa, pemberantasan penyakit masyarakat, peningkatan keamaa dan kenyamana lingkungan, pemeliharaan kamtibmas dan pencegahan tindak kriminal, penegakan perundang-undangan daerah.
Pilar kelima, Sultra Produktif, meliputi pembangunan jalan dan jembatan akses pariwisata Kendari-Toronipa, peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, perlindungan dan konservasi sumberdaya alam, pengendalian dampak perubahan iklim, pengembangan tata ruang dan kawasan konservasi laut, rehabilitasi hutan dan lahan,peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian, peningkatan teknologi pertanian, pengembangan indsutri kecil dan menengah.
“Pilar Sultra Produktif ini lebih mengarah kepada pengembangan dan penguatan aktivitas ekonomi Provinsi Sultra,” terang Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Sultra, Parinringi kepada Parlemen.Id.
Mantan Kadis Kesbangpol Sultra ini mengungkap, salah satu perwujudan program ini melalui proyek jalan wisata Kendari-Toronipa.
“Selain sebagai pendukung akses pariwisata, jalan ini juga terkait konektivitas untuk menghubungkan beberapa wilayah. Artinya Sultra Produktif ini terkait aktivitas yang berhubungan dengan pengembangan perekonomian,” jelasnya.
Selain itu, AMAN juga membangun perpustakaan modern yang mengusung tema wisata edukasi. Perpustakaan yang dirancang menyerupai Harvard Library ini dibangun tujuh lantai. Konsep yang diangkat yakni konsep inviting people dengan harapan pengunjung termanjakan kenyamanan suasana perpustakaan.
Pembagian ruangannya meliputi, lantai satu dirancang terdapat loker, layanan Online Public Access Catalog (OPAC) atau layanan penelusuran, layanan keanggotaan, layaan sirkulasi, cafetaria, serta zona promosi budaya baca.
Lantai dua terdapat ruang teater, ruang buku cadangan,ruang edukasi narkoba, ruang belajar, ruang baca anak, ruang baca lansia dan disabilitas. Lantai tiga terdapat ruang rapat, seminar, dan ruang baca monografi.
Lantai empat terdapat ruang publik terbuka,ruang koleksi berkala, ruang koleksi referensi, ruang koleksi deposit, ruang server, serta ruang pengolahan bahan perpustakaan.
Lantai lima terdapat layanan naskah kuno, ruang konservasi, layanan audio visual, executive lounge, dan ruang publik.
Lantai enam berupa perkantoran. Lantai tujuh berupa ruang fumigasi, ruang baca terbuka, dan cafe baca.
Tak sampai di situ, AMAN juga memikirkan tentang kesehatan masyarakat dengan berbagai program, salah satunya dengan mendirikan Rumah Sakit Jantung dengan desain 17 lantai.
Rumah sakit yang dirancang bertaraf internasional ini dibangun di tanah seluas lima hektar dan diproyeksi menjadi rujukan untuk kawasan timur Indonesia.
Untuk mendukung proyeksi tersebut, sarana prasarana disiapkan di setiap lantai. Lantai 1 smapi 4 memuat ruang poliklinik, raung rekam medis, poli jantun dan anak, MCU, dan laboratorium. Lalu ada pula ruang COT, ICU, HCU, NICU, Cardiovascular, ODS, Hemodialisa, dan Rehabilitasi medis.
Di lantai 5 sampai 13 disiapkan ruanga inap dengan berbagai pembagian kelas. Di lantai 5-8 disiapkan ruang inap kelas III. Lantai 9-10 rawat inap kelas II. Lantai 11-12 raung inap kelas I. Lantai 13 VIP dan VVIP.
Sementara di lantai 14 disiapkan ruang manajemen, pendidikan, dan penelitian. Lantai 15 dan 16 sebagai ruang komite dan ruang pelayanan.
Pembangunan Jalan Kendari-Toronipa sepanjang 14,6 kilometer untuk mendukung kawasan tersebut sebagai Kawasan Wisata Terpadu. Kemudian pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) yang diproyeksi sebagai rujukan kawasan timur Indonesia. Lalu Perpustakaan Modern Bertaraf Internasional sebagai sarana edukasi masyarakat dan wisata ilmiah merupakan upaya AMAN mendongkrak perekonomian Sultra.
Gambar dalam naskah:
1. Pembangunan jalan Kendari-Toronipa, Foto: Net
2. Desain gambar Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah, Foto: Net