Partai Gelora Ingatkan Perubahan Iklim dengan Menanam 10 Juta Pohon

KENDARI – Partai Gelora mengingatkan perubahan iklim yang berdampak terhadap suhu rata-rata bumi yang naik. Perubahan ini menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, banjir bandang, angin puting beliung, dan gelombang pasang.

Pemicunya penebangan hutan secara masif untuk lahan tambang dan produksi kayu. Selain itu, alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian, perkebunan, kawasan pemukiman baru juga menjadi sebab perubahan iklim.

Merespons hal tersebut, Partai Gelora meluncurkan gerakan menanam 10 juta pohon hingga 2023 mendatang. Bertepatan dengan peringatan hari penanaman pohon sedunia pada 28 November setiap tahunnya, Partai Gelora Sulawesi Tenggara (Sultra) juga melakukan gerakan penanaman pohon.

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gelora Sultra, Hermawan Lambotoe mengungkapkan, partainya sangat konsen terhadap isu perubahan iklim. Untuk itu, pihaknya bertekad untuk menanam pohon sekira 200 ribu pohon hingga 2023 mendatang untuk di Sultra.

Bacaan Lainnya

“Jumlah desa di Sultra sekira 2.292. Kalau satu desa menanam 100 pohon. Maka Sultra ini akan menjadi penyubang terbesar tersedianya oksigen,”ungkapnya dalam rilis yang diterima media ini pada Minggu (29/11/2021) malam.

Hermawan juga menyampaikan, alasan mengapa penanaman pohon dilakukan di puncak Nanga-nanga Kota Kendari yakni untuk melihat secara jelas bagaimana tofografi Kota Kendari.

Dari atas puncak, Gelora Sultra mengajak seluruh masyarakat Sultra untuk menyatakan perang terhadap perubahan iklim.

“Kita semua harus bersama-sama memerangi perubahan iklim. Masyarakat Sultra stop melakukan penebangan pohon secara liar,” katanya.

Apalagi jika melihat wilayah Sultra yang penuh dengan aktivitas pertambangan. Maka sudah sepatutnya gerakan menanam pohon harus jadi gerakan bersama-sama,” pungkasnya.

Pos terkait