KAPITAL Sultra Sebut Dugaan Penambangan Ilegal PT Rajawali dan PT CS8 di Blok Marombo

Ilustrasi pertambangan / net

KENDARI – Ketua Umum Konsorsium Aktivis Pemerhati Investasi, Hutan, dan Lingkungan Sulawesi Tenggara (KAPITAL Sultra) Yayat Nurcholid  menyoroti dugaan penambangan ilegal yang dilakukan oleh PT Rajawali dan PT CS8.

Yayat mengungkapkan PT Rajawali dan PT CS8 diduga kuat memfasilitasi beberapa perusahaan  pertambangan yang beroperasi di Blok Marombo tepatnya di Desa Marombo Pantai, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Sultra.

“Kami mendapat laporan dan menemukan beberapa data yang mengindikasikan adanya aktivitas puluhan penambangan ilegal di Blok Morombo yang difasilitasi oleh PT Rajawali dan PT CS8, ilegal mining tersebut kami duga dilakukan secara terstruktur dan sistematis,” kata  Yayat dalam keterangannya yang diterima Parlemen.id, Senin (13/12/2021).

Yayat mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan kajian dan pengumpulan bukti data dan segera melaporkan dugaan penambangan ilegal tersebut ke Gakkum dan Mabes Polri.

Bacaan Lainnya

“Data sementara yang kami miliki baru menunjukan bahwa PT Rajawali dan PT CS8 menambang tanpa IUP dan mengeruk ore nikel di dalam kawasan hutan tanpa IPPKH, kemudian menggunakan Jetty milik milik PT RMI yang juga kami duga tidak memiliki dokumen sama sekali, meski demikian kami masih terus mengumpulkan bukti-bukti lainnya supaya kuat saat melakukan pelaporan di Gakkum dan Polri,” ungkap mantan Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Kehutanan se-Indonesia ini.

“Kasus penambangan ilegal di Sultra ini sudah seperti budaya yang terbangun. Bagaimana tidak, hampir setiap hari kita mengonsumsi informasi seputar perkembangan kasus demi kasus penambangan ilegal, termasuk dugaan kami ini terhadap ilegal mining PT Rajawali dan PT CS8. Untuk itu, ilegal mining harus diselesaikan agar tidak terus-terusan dilakukan sebab hal itu sangat merugikan baik daerah maupun  negara”, demikian Yayat.

Karena keterbatasan kontak narahubung pihak PT Rajawali dan PT CS8, hingga berita ini diterbitkan pihak perusahaan tersebut belum ada yang dapat dikonfirmasi.

Pos terkait