Soal Pemetaan Masjid Untuk Pencegah Teroris, PB HMI: Tendensius

Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan PB HMI, Arven Marta/Ist

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengecam pernyataan Direktur Keamanan Negara Badan Intelijen Keamanan Polri, Brigjen Pol Umar Effendi, yang mengatakan akan melakukan pemetaan terhadap masjid-masjid untuk mencegah penyebaran paham terorisme.

“Kami menilai pernyataan tersebut sangat tendensius kepada umat Islam, seolah olah masjid merupakan sarang dari lahirnya paham terorisme dan ekstrimisme,” tegas Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan PB HMI, Arven Marta dalam keterangannya kepada Parlemen.id, Rabu (2/2/2022).

Arven meminta kepada Kapolri untuk mengevaluasi program yang dilakukan oleh Badan Intelijen dan Keamanan Polri tersebut dan juga meminta Komisi III DPR RI memanggil Umar Effendi untuk meminta pertanggungjawaban.

“Saya heran ini kok hanya Masjid sebagai objeknya, kan banyak juga tempat ibadah dan ruang-ruang lainnya,” tanya Arven.

Bacaan Lainnya

Padahal, lanjutnya, dengan memetakan masjid akan berdampak psikologis kepada masyarakat sekitar. Selain itu, hal tersebut tentu secara tidak langsung telah menegaskan masjid sebagai salah satu sarang terorisme.

“Jika pemetaan masjid dilakukan jangan sampai nanti akan terjadi gesekan ditengah masyarakat. Sebab, hal ini dapat memicu konflik. Ini perlu diperhatikan,” tegasnya.

Dikatakan Arven, lebih baik Direktur Keamanan Negara Mabes Polri memfokuskan tugasnya untuk mengamankan warga Papua dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) daripada memetakan rumah ibadah,” tutup Arven.

Diketahui, Direktur Keamanan Nasional Badan Intelijen dan Keamanan Polri, Brigjen Pol Umar Effendi, mengeluarkan statemen akan melakukan pemetaan terhadap masjid-masjid yang diduga menjadi sarang teroris dalam agenda Halaqah Kebangsaan Optimalisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstremisme dan Terorisme yang digelar MUI serta disiarkan langsung pada kanal Youtube MUI, Rabu (26/1/2022) lalu.

Pos terkait