Industri Logam Dominasi Realisasi Investasi Triwulan II 2022

Kepala DPMPTSP Sulawesi Tenggara, Parinringi/Ist

KENDARI – Sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, mendominasi realisasi investasi di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada triwulan II Tahun 2022.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sultra, Parinringi dalam rilisnya terkait Realisasi Investasi Provinsi Sulawesi Tenggara Triwulan II Tahun 2022.

“Nilai realisasi investasi industri ini mencapai Rp 1.383,85 miliar, disusul sektor lainnya yakni sektor pertambangan senilai Rp 319,49 miliar, perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 317, 16 miliar, transortasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 273, 54 miliar, tanaman pangan perkebunan dan peternakan Rp 112,50 miliar,” jelas Parinringi dalam keterangannya kepada Parlemen.id.

“Selanjutnya sektor perdagangan dan reparasi dengan pencapaian realisasi investasi sebesar 52, 50 miliar, indusgtri makanan Rp 34, 23 miliar, jasa lainnya Rp 23,19 miliar. Disusul listrik, gas dan air senilai Rp8,40 miliar, serta industri mineral non logam sebesar 7,64 miliar,” lanjutnya.

Bacaan Lainnya

Dikatakannya, pihaknya terus berkomitmen merealisasikan target investasi tahun 2022 searah dengan komitmen pemerintah memperkuat upaya pemulihan ekonomi lintas sektor, termasuk sektor industri.

“Dan kita optimis kemudian bisa menjawab tantangan target investasi Rp34,73 triliun di tahun 2022 ini,” kata Parinringi.

DPMPTSP Sultra mencatat, dari capaian diatas total realisasi investasi triwulan II Tahun 2022 di wilayah Sultra yakni sebesar Rp2,54 triliun.

Masing-masing bersumber dari Penanaman Modal Asing (PMA), yakni senilai  Rp733,26 miliar, dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp1,81 triliun.

DPMPTSP Sultra mencatat, jumlah perusahaan PMA yang berkontribusi dalam upaya realisasi investasi triwulan II Tahun 2022 yakni sebanyak 33, perusahaan, dengan 36 proyek. Sedangkan jumlah perusahaan PMDN  yakni sebanyak 146 perusahaan dengan 318 proyek.

Total penerapan tenaga kerja  yakni sebanyak 3.825 orang, masing-masing bersumber dari Tenaga Kerja Asing (TKA) sebanyak 47 orang, dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 3.778 orang.

“Ini juga menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara adalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dimana pertumbuhan ekonomi juga bisa dinikmati oleh masyarakat lapisan bawah,” bilangnya.

Menurutnya, pencapaian pertumbuhan investasi ini harus terus diiringi dengan promosi untuk menarik kepercayaan lebih banyak investor. Dengan tumbuhnya investasi di Sultra, pihaknya berharap akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Sultra semakin bergairah.

“Pertumbuhan investasi ini harus terus diiringi dengan promosi untuk menarik untuk menumbuhkan kepercayaan lebih banyak investor menanamkan modalnya di Sultra,” cetus Parinringi.

Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2022/Dok. BKPM RI

Sementara itu, capaian realisasi investasi triwulan II 2022 secara nasional juga meningkat cukup signifikan dibandingkan triwulan yang sama pada tahun 2021 lalu, yaitu sebesar 35,5 persen, dengan total investasi mencapai Rp302,2 triliun.

Kontribusi PMA pada triwulan ini mencapai Rp163,2 triliun atau 54,0 persen dari total investasi, meningkat 39,7 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Kontribusi PMA ini merupakan yang tertinggi dibandingkan beberapa triwulan sebelumnya. Hal ini ditunjang oleh realisasi aktivitas hilirisasi tambang dan industri petrokimia yang mayoritasnya sedang dalam tahap konstruksi.

Secara nasional juga sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, mendominasi realisasi investasi dengan capaian investasi hingga Rp48,2 triliun atau naik 15 persen.

Pos terkait