KENDARI – Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sultra, La Ode Frebi Rifai, menilai, aksi demonstrasi yang melibatkan sejumlah demonstran yang tergabung dalam serikat pekerja di perusahaan PT Virtue Drgin Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel, beberapa waktu lalu, merupakan imbas dari tak adanya transparansi dari pihak manajemen kedua perusahaan itu sendiri.
“Kita bersyukur ada investasi VDNI. Hanya saja, berkaitan dengan hak-hak tenaga kerja, VDNI harusnya lebih terbuka. Termasuk soal kesejahteraan karyawan, hak dan kewajiban mereka, termasuk tahapan rekrutmen itu. Aksi demonstrasi tak akan terjadi kalau perusahaan lebih transparan,” kata Frebi kepada Parlemen.id, di Kendari, Selasa (15/12/2020).
Meski belum mengetahui secara detail pemicu gelombang aksi dari sejumlah serikat pekerja, namun Frebi meyakini bahwa telah terjadi kejanggalan dalam tubuh perusahaan asal Tiongkok itu.
“Ya, kalau kita lihat, dengan adanya aksi kemarin, berarti memang ada yang salah di sana (PT. VDNI). Sejak awal, perusahaan ini kan tidak pernah transparan,” ujarnya.
Frebi lebih jauh juga menyinggung soal proporsi rekrutmen tenaga kerja aaing dan lokal. Sebelum terjadi insiden perusakan dan pembakaran itu, komisi IV DPRD Sultra, kata dia, sudah berulang kali mengimbau agar perusahaan lebih terbuka kepada publik terkait rekrutmen dan hal-hal urgen bagi kesejahteraan pegawai.
Karena itu, untuk mencegah berulangnya aksi anarkistis itu, ia sesumbar akan terlebih dulu melakukan investigasi bersama pihak terkait.
“Kalau sudah terjadi aksi begini, berarti ada yang salah disana. Bisa jadi karena permasalahan 1 atau 2 orang pegawai, kemudian atas nama solidaritas, pekerja lain juga ikut protes. Ini yang akan kami tindaklanjuti dengan investigasi dulu, kemudian kita tindaklanjuti di meja dewan, dengan pemanggilan kepada perusahaan dan pihak-pihak terkait,”pungkas politisi PDI P ini.