Gaduh Hasil Tes PCR, DPR Pertanyakan Kerja Pengawasan Kemenkes pada Laboratorium Tes Covid-19

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay/Dok. DPR RI

Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay pertanyakan kinerja pengawasan yang dilakukan Kementerian Kesehatan terhadap laboratorium yang melayani tes antigen maupun tes PCR untuk mendeteksi paparan Covid-19.

Hal tersebut disampaikan menyusul gaduh soal hasil tes PCR yang berbeda diantara satu laboratorium dengan lainnya.

Salah satu kejadian itu, dialami ekonom senior Dradjad Wibowo yang menceritakan sahabatnya dinyatakan positif Covid-19 di satu laboratorium, tetapi kemudian dinyatakan negatif pada tes pembanding di laboratorium lainnya.

“Kalau ada kasus begini, tentu yang kami tanya pengawasan Kemenkes terhadap laboratorium-laboratorium yang ada. Apakah betul laboratorium itu sudah bekerja secara profesional seperti yang diamanatkan?” ujar Saleh Daulay kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).

Bacaan Lainnya

Kata legislator PAN ini, kejadian seperti yang diceritakan Dradjad itu tidak perlu terjadi jika pengawasan Kemenkes berjalan dengan baik.

Pasalnya, kata dia, semua laboratorium itu memungut biaya mandiri dari masyarakat untuk melakukan tes Covid-19.

“Ini penting mengingat laboratorium itu memungut biaya masyarakat. Kalau memungut biaya, lalu masyarakat dirugikan, tentu ini menjadi pertanyaan serius yang harus dijawab Kemenkes,” pungkasnya.

Ekonom senior yang juga Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo, menuturkan dirinya melakukan tes PCR lantaran rekannya ada yang dinyatakan Covid-19 pada tanggal 25 Januari 2022 setelah tes PCR.

Dradjad dikabari oleh sahabatnya itu lantaran mereka sebelumnya mereka bertemu dua dari berturut-turut.

Mengingat sahabatnya tergolong orang yang disiplin protokol kesehatan, Dradjad memintanya untuk tes ulang di laboratorium lama yang terkenal sekaligus menjadi langganannya. Ternyata hasil tes PCR yang bersangkutan negatif.

“Saya juga harus tes PCR dan isolasi, pisah dari cucu dan keluarga. Ternyata saya negatif karena memang sahabat saya itu negatif,” kata Dradjad.

“Tadinya saya diam karena berharap skandal di atas hanya kebetulan saja. Namun, setelah mendengar ada kejadian serupa, saya merasa wajib bersuara,” imbuhnya menegaskan.

Pos terkait